Switch Manageable

Pada setiap design komputer network kita akan selalu menggunakan konsentrator.Apakah itu berupa Hub ataupun Switch. Pada awalnya kita menggunakan Hub dengan segala kelebihan dan kekurangannnya, lalu muncul Switch yang lantas menggantikanperanan Hub dalam sebuah design komputer network baik dalam skala besar maupunkecil. Hal ini di sebabkan karena performance Switch lebih “Smart” di bandingkan Hub.

Apa perbedaan antara hub dan switch ?
Perbedaan Hub dan Switch terletak dari bagaimana packet data / informasi yang dikirim kepada mereka diproses. Ketika data masuk atau datang ke Hub, Hub akan mengambil data tersebut dan akan mentransmisikannya ke setiap komputer yang terhubung ke jaringan.Hal tersebut dapat membuat hub menjadi collisions dan memperlambat jaringan.Hub bekerja pada layer 1.

Tetapi lain halnya dengan Switch, ia akan menerima data tersebut dan hanya akan mengirimkannya ke komputer yang berkepentingan menerima data tersebut.Switch bekerja pada layer 2, dan juga dapat bekerja pada layer 3.

Penggunaan Switch akan memotong penggunaan bandwith jaringan anda secara signifikan, terutama bila kita memiliki jaringan dengan banyak komputer dan semuanya sibuk untuk mengirim dan menerima data disaat bersamaan. Keunggulan switch yang lain ialah data akan lebih aman dari aksi pencurian data dengan cara sniffer.

Switch itu sendiri ada yang Manageable dan UnManageable. Berkaitan dengan istilah smart tadi, maka switch jenis manageable jauh lebih smart ketimbang yang unmanageable. Arti dari manageable di sini adalah bahwa switch dapat kita konfigurasi sesuai dengan kebutuhan network kita agar lebih efesien dan maksimal. Kok bisa? Karena switch manageable memiliki sistem operasi sendiri, layaknya PC kita di rumah. Beberapa kemampuan switch yang manageable yang dapat kita rasakan adalah,penyempitan broadcast jaringan dengan VLAN, sehingga akses dapat lebih cepat.Pengaturan akses user dengan accesslist, membuat keamanan network lebih terjamin. Pengaturan port yang ada, serta mudah dalam monitoring trafic dan maintenancenetwork, karena dapat di akses tanpa harus berada di dekat switch. Ingat !, alat inihanya membantu kita, menjalankan apa yang sudah kita design, baik topologi maupun konfigurasi networknya.

VLAN

VLAN adalah Virtual LAN yaitu sebuah jaringan LAN yang secara virtual dibuat di sebuah switch. Pada switch standard biasanya akan meneruskan traffic dari satu port ke semua port yang lain ketika ada traffic dengan domain broadcast yang sama melewati port tersebut. Untuk switch yang khusus, mereka mampu untuk membuat beberapa LAN yang berbeda dengan id yang berbeda di tiap portnya, dan hanya akan meneruskan traffic ke port-port yang memiliki id yang sama. Switch type khusus ini sebenarnya sudah secara otomatis memasang VLAN di dalamnya (vlan id = 1) yang beranggotakan semua port yang ada.


Kapan VLAN perlu diimplementasikan ?

Anda memerlukan VLAN ketika kondisi jaringan Anda :

- Memiliki lebih dari 200 node perangkat di dalam jaringan Anda
- Banyak terjadi traffic broadcast di jaringan Anda
- ingin membagi beberapa user Anda menjadi group-group tersendiri untuk meningkatkan keamanan
- Mengurangi traffic broadcast yang banyak disebabkan oleh serangan virus dan program pengganggu lain yang akan memporak porandakan jaringan Anda.
- Ingin membuat beberapa virtual switch dari switch yang sudah ada

Trunking

Dalam jaringan komputer, trunking adalah istilah yang mengacu pada penggunaan beberapa jaringan kabel atau port secara paralel untuk meningkatkan kecepatan link di luar batas dari setiap satu kabel atau port. Ini disebut agregasi link. Link ini dapat digunakan untuk interkoneksi switch.

Dalam konteks VLAN, Avaya dan Cisco menggunakan istilah trunking yang berarti "VLAN multiplexing", yaitu membawa beberapa VLAN melalui link jaringan tunggal melalui penggunaan protokol trunking. Untuk memungkinkan beberapa VLAN pada satu link, frame dari VLAN individu harus diidentifikasi. Metode yang umum dan paling disukai yaitu IEEE 802.1Q, dengan menambahkan tag ke frame Ethernet header, pelabelan itu sebagai milik VLAN tertentu. Karena 802.1Q adalah sebuah standar terbuka, maka satu-satunya pilihan dalam lingkungan dengan-vendor beberapa peralatan.

Cisco juga memiliki protokol trunking proprietary yang disebut Inter-Switch Link yang menyatukan frame Ethernet dengan wadah sendiri, dengan label frame sebagai bagian dari sebuah VLAN tertentu.

RSTP

STP (Spanning Tree Protocol) menyediakan resolusi loop dengan mengelola lapisan fisik untuk memberikan segmen atau membagi segmenpada network. STP memberikan system redundan jalur fisik dan mencegah efek yang tidak diinginkan yaitu loop aktif dalam jaringan. STP merupakan standard IEEE yang didefinisikan sebagai 802.1D

Karakteristik STP

STP akan “memaksa” merubah keadaan port tertentu kedalam standby sehingga port tersebut tidak akan me-listen, mem-forward atau mem-banjiri data frame. Dampak secara keseluruhan dari protokol ini yaitu hanya akan terbentuk satu jalur aktif untuk setiap segmen jaringan.
Apabila jalur tersebut mengalami masalah koneksi, STP akan membuat koneksi baru dengan mengaktifkan jalur yang sebelumnya tidak aktif.

Cara kerja Protokol STP

Memilih satu root bridge
Cara menentukan root bridge yaitu dengan cara membandingkan Bridge ID pada masing masing bridge yang diberikan. Jika Bridge ID sama maka yang akan dibandingkan selanjutnya adalah MAC setiap bridge. Nilai yang paling kecil yang akan menjadi root bridge.

Memilih root port pada nonroot bridge
Root port adalah cost path ter rendah dari nonroot bridge ke root bridge.

Memilih designated port untuk setiap segmen.
Designed port dipilih pada brigde yang memiliki cost path paling rendah ke root bridge.

RSTP(Rapid Spanning Tree Protocol) merupakan evolusi bahkan lebih dari sekedar evolusi dari STP. Secara signifikan RSTP (802.1w) dapat mereduksi atau mengurangi waktu untuk menghubungkan topologi aktif dalam sebuah jaringan ketika topologi secara fisik mengalami perubahan atau perubahan pada konfigurasi.

RSTP memilih satu switch sebagai root topologi spanning-tree aktif dan mementukan peran untuk masing masing individual port pada switch berdasarkan pada apakah port tersebut merupakan bagian dari topologi aktif.

802.1D didefinisikan kedalam 5 status port yang berbeda:

disabled
listening
learning
blocking
forwarding
Port Status

hanya tiga status port yang tersisa di RSTP. Pada 802.1D, disabled, blocking, dan listening states disatukan kedalam 802.1w discarding state uniq.